Leadership For Change Scholarship Batch 1

Yogyakarta, Indonesia

Beasiswa Leadership for Change adalah pemberian biaya dan penguatan kapasitas lembaga oleh Yayasan SHEEP Indonesia kepada calon pemimpin maupun pemimpin NGO yang membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan mereka.


Keberadaan Program Beasiswa LFC diharapkan dapat memperkuat pemimpin OMS yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengentasan masalah-masalah yang dihadapi OMS dan memberikan kontribusi pada penguatan organisasi sehingga OMS semakin akuntabel dan kredibel.


Melalui program ini, pemimpin OMS juga akan dibekali Pengetahuan dan kompetensi akademis yang memadai tentang perubahan iklim/krisis iklim dimana hal ini sangat penting bagi OMS memiliki mandat khusus terkait Climate Change Adaptation (CCA) agar mereka mampu memimpin upaya mitigasi dan adaptasi, serta mampu memobilisasi sumber daya.

Mengapa hanya dikhususkan bagi Pimpinan dan Calon Pemimpin OMS?

Peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) sejak tahun 1990 semakin terlihat dan dinilai memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran kritis masyarakat terhadap hegemoni negara dan korporasi, demi terciptanya lingkungan sosial yang lebih adil dan berkelanjutan. (Edwards M & Gaventa, 2001). Di tingkat global, OMS berperan dalam proses negosiasi global, seperti perubahan iklim, untuk menghadirkan perspektif alternatif dan mendorong kesadaran kritis atas peran negara dan korporasi dalam isu-isu global. (Betsill, M. M., & Corell, E, 2008). Pada tingkat individu dan jaringan, OMS berperan dalam ruang-ruang di mana publik dapat memeriksa kekuatan negara dan pasar, dengan mengadvokasi keadilan dalam isu-isu sosial dan ekonomi, atau dengan memenuhi kebutuhan pembangunan sosial yang tidak atau belum dilakukan oleh negara dan perusahaan.

Berbagai isu global seperti: 1) Kemiskinan dan krisis pangan, 2) Perubahan Iklim, 3) Kekerasan dan konflik penguasaan sumber daya, 4) Pemberdayaan hak-hak perempuan, dan 5) Transformasi Digital selalu menuntut kehadiran OMS sebagai aktor yang responsif dan inovatif agar masyarakat sipil mengetahui posisi dan hak-haknya, sehingga masyarakat akan berdiri sebagai subjek perubahan.

Pengetahuan dan kompetensi akademis yang memadai tentang perubahan iklim/krisis iklim sangat penting bagi LSM yang memiliki mandat khusus terkait CCA agar mereka mampu memimpin upaya mitigasi dan adaptasi, serta mampu memobilisasi sumber daya. Kemampuan komunikasi dan diplomasi bagi para pemimpin LSM yang bekerja di area kekerasan dan konflik sangat penting, sehingga mereka mampu memediasi konflik, mendorong dialog, dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan juga harus menjadi wacana lintas sektoral dalam setiap program LSM. Di era transformasi digital, pemahaman tentang teknologi dan literasi digital tidak dapat dihindari. LSM harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, menjangkau audiens yang lebih luas, dan mengembangkan solusi inovatif. Kemitraan dengan pihak pemerintah dan non-pemerintah juga penting untuk mencapai tujuan bersama. Secara internal, kemampuan pengelolaan dana, diversifikasi sumber pendanaan, dan transparansi keuangan sangat penting bagi para pemimpin NGO. Dan di luar kapasitas-kapasitas yang disebutkan di atas, kepemimpinan LSM yang beretika merupakan prasyarat mutlak. Pemimpin LSM harus menjalankan organisasi mereka dengan integritas, transparansi, dan akuntabilitas.Pada kenyataannya, dinamika dampak dari kelima isu di atas terhadap masyarakat tentu sangat kompleks. LSM dituntut untuk memiliki kemampuan analisis yang kuat sehingga mampu memahami akar permasalahan yang terjadi dan kemudian menentukan strategi untuk menjawab permasalahan tersebut secara efektif berdasarkan kajian yang dilakukan.

Unduh Dokumen Panduan Disini
Unduh Panduan

Unduh Template Formulir Disini
Unduh Template

Petunjuk Teknis Pendaftaran Online 
Unduh Petunjuk Teknis

FAQ